Padel dan tenis kerap dianggap serupa karena sama-sama memakai raket dan bola serta berlangsung di lapangan yang mirip. Namun, keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Namun, meskipun terlihat serupa di permukaan, padel dan tenis memiliki banyak perbedaan mendasar dari segi teknik, peralatan, hingga aturan permainan. Dalam beberapa tahun terakhir, padel semakin populer, terutama di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Pada artikel kali ini ARS Multi Sport akan mengulas secara lengkap perbedaan padel dan tennis dalam 10 aspek utama agar Anda bisa memahami keunikan masing-masing olahraga dan memilih mana yang paling sesuai untuk Anda.
1. Ukuran dan Desain Lapangan

Salah satu perbedaan paling mencolok terletak pada ukuran dan desain lapangan.
- Padel:Ukuran standar lapangan padel adalah 20 meter panjang dan 10 meter lebar, serta dilengkapi dinding atau panel kaca di sekelilingnya yang ikut digunakan dalam jalannya permainan.
- Tenis: Lapangan tenis lebih besar, sekitar 23,77 x 8,23 meter (untuk tunggal) dan 10,97 meter (untuk ganda), tanpa dinding pembatas.
Karena luas area bermain yang terbatas, permainan padel cenderung berlangsung dengan tempo yang cepat dan lebih padat aksi.
2. Dinding dalam Permainan
Dalam padel, dinding di sekitar lapangan bukan hanya pembatas, melainkan bagian integral dari permainan.
- Bola yang memantul ke dinding bisa dimainkan kembali, mirip seperti squash.
- Sebaliknya, dalam tenis, bola yang menyentuh dinding (jika ada) dianggap keluar dari permainan.
Inilah yang membuat padel sangat dinamis dan strategis karena pemain harus memanfaatkan pantulan untuk menciptakan peluang.
3. Perbedaan Raket
Raket sebagai alat utama yang digunakan juga berbeda:
- Raket Padel: Raket yang digunakan dalam padel memiliki permukaan padat tanpa senar, umumnya dibuat dari material seperti busa EVA atau serat karbon, dan memiliki lubang kecil untuk mengurangi hambatan udara saat dipukul.
- Raket Tenis: Memiliki senar dan frame besar, biasanya terbuat dari aluminium atau grafit.
Raket padel memberikan kontrol yang lebih presisi, sedangkan raket tenis dirancang untuk kekuatan dan kecepatan pukulan.
4. Gaya Servis
- Padel: Servis dilakukan underhand (di bawah pinggang), bola harus dipantulkan terlebih dahulu, lalu dipukul ke arah diagonal lawan.
- Tenis: Servis dilakukan overhand (di atas kepala) dan bisa dilakukan dengan pukulan keras langsung ke area lawan.
Perbedaan ini memengaruhi gaya permainan—padel cenderung lebih teknikal dan strategis, sementara tenis bisa lebih agresif dan cepat.
5. Bola
Meskipun secara visual serupa, bola padel memiliki tekanan lebih rendah dibandingkan bola tenis.
- Karena memiliki tekanan udara yang lebih rendah, bola padel menghasilkan pantulan yang lebih rendah dan kecepatan gerak yang tidak secepat bola tenis.
- Bola tenis lebih cepat dan lebih tinggi pantulannya, menyesuaikan dengan ukuran lapangan yang lebih luas.
6. Jumlah Pemain

- Padel: Umumnya dimainkan dalam format ganda (dua lawan dua).
- Tenis: Bisa dimainkan dalam format tunggal atau ganda.
Padel dikenal sebagai olahraga yang bersifat sosial, karena biasanya dimainkan oleh empat orang dalam format ganda.
7. Durasi dan Ritme Permainan
Dengan lapangan yang lebih kecil dan permainan yang lebih reaktif, padel cenderung memiliki durasi yang lebih pendek.
- Pertukaran bola sering kali lebih lama, tetapi karena area kecil, satu set bisa diselesaikan lebih cepat.
- Tenis memiliki ritme permainan yang lebih bervariasi dan bisa memakan waktu lama tergantung tingkat persaingan.
8. Strategi Permainan
- Padel mengandalkan kerja sama tim, penempatan bola, dan pemanfaatan dinding sebagai taktik.
- Tenis lebih banyak bergantung pada kekuatan individu, kecepatan kaki, dan teknik pukulan.
Oleh karena itu, padel sangat menantang dari sisi strategi meskipun terlihat sederhana.
9. Kemudahan Dipelajari
Banyak orang menyebut padel sebagai olahraga yang lebih mudah dipelajari oleh pemula.
- Tidak memerlukan teknik pukulan sekompleks tenis.
- Permainan lebih lambat, memungkinkan pemain belajar sambil bermain.
Cocok untuk semua usia, termasuk anak-anak hingga orang tua yang ingin tetap aktif.
10. Popularitas dan Perkembangan Global
- Tenis: Sudah menjadi olahraga global selama puluhan tahun dan termasuk cabang Olimpiade.
- Padel:Dalam sepuluh tahun terakhir, padel mengalami lonjakan popularitas yang signifikan, terutama di wilayah seperti Spanyol, Amerika Latin, Timur Tengah, dan kini mulai berkembang di berbagai negara Asia.
Di Indonesia, lapangan padel mulai banyak dibangun sebagai peluang bisnis sekaligus gaya hidup baru.
Kesimpulan
Meski padel dan tenis tampak mirip, perbedaan padel dan tennis sangatlah signifikan. Dari ukuran lapangan, alat, hingga gaya bermain, masing-masing memiliki karakter unik.
Jika Anda menyukai permainan yang lebih cepat dikuasai, dan dinamis, padel bisa jadi pilihan yang tepat. Sementara tenis cocok bagi Anda yang menyukai tantangan teknik dan daya tahan fisik.
Wujudkan Lapangan Padel Standar Internasional Bersama ARS Multi Sport

Jika Anda tertarik membangun lapangan padel baik untuk bisnis maupun fasilitas pribadi, ARS Multi Sport adalah kontraktor lapangan padel terbaik untuk anda.
Mengapa Memilih ARS Multi Sport?
- Konsultan Ahli Berpengalaman – Tim kami sudah berpengalaman membangun berbagai jenis lapangan olahraga di seluruh Indonesia.
- Material Berkualitas Tinggi – Kami hanya menggunakan bahan standar internasional seperti kaca tempered, rumput sintetis berkualitas, dan sistem pencahayaan LED hemat energi.
- Desain Kustom Sesuai Kebutuhan – Lapangan padel bisa kami sesuaikan dengan kebutuhan lahan Anda, baik indoor maupun outdoor.
- Layanan Lengkap dari A–Z – Mulai dari perencanaan, pembangunan, hingga perawatan pasca proyek.
Ingin mulai proyek lapangan padel Anda sekarang?
Hubungi Vendor Lapangan Padel ARS Multi Sport untuk konsultasi GRATIS dan dapatkan penawaran terbaik hari ini.
Klik di sini untuk konsultasi: 62 899-1569-072
ARS Multi Sport – Solusi Pembangunan Lapangan Olahraga Terpercaya di Indonesia